PT Kereta Cepat Indonesia China terus berupaya mempercepat pengerjaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Proyek raksasa ini ditargetkan bisa selesai pada tahun 2021 mendatang.
Untuk mempercepat pengerjaan proyek, KCIC mendatangkan mesin bor raksasa atau Tunnel Boring Machine (TBM) dari China. Mesin ini sangat berguna terutama untuk membangun tunnel atau terowongan.
TBM tersebut berangkat dari Zhanghuabang Wharf, Shanghai, China, dengan kapal Phoenix Pine dan sudah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok. Posisi saat ini, TBM sudah berada di kawasan Halim Perdanakusuma untuk segera mengebor terowongan pertama.
Sekilas, mesin bor ini sangat besar, yaitu memiliki bobot sekitar 3.649 ton dengan diameter 13,19 meter dan panjang mencapai 105 meter. Untuk fase awal, mesin bor raksasa ini akan beroperasi di daerah Halim dengan menggunakan Metode Shield Tunneling untuk pengerjaan konstruksi terowongan sepanjang 1.885 meter. Terowongan Halim merupakan bagian dari 22 titik penting pekerjaan konstruksi kereta cepat.
Pengerjaannya menggunakan metode Shield Tunneling dikarenakan ada titik kritis yang berlokasi di Km 3+600 melewati jalan Tol Cikampek dan overpass Jalan Arteri Jatiwaringin yang notabene merupakan titik terpadat mobilisasi warga Jakarta ke daerah Bekasi dan Bandung. Penggunaan mesin bor raksasa ini sama sekali tidak akan menghambat lalu lintas Tol Jakarta-Cikampek karena tingkat keamanan metode pengerjaan Shield Tunneling jauh lebih tinggi dibandingkan dengan metode drill, blasting, atau metode lainnya.
Sedangkan untuk cara kerjanya seperti cacing bawah tanah dimana pengerjaannya dilakukan tanpa mengganggu aktivitas yang ada di atasnya. Selain itu, mesin bor raksasa juga digunakan pada titik ini karena sesuai dengan aturan Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP) Bandara Halim Perdanakusuma yang mengatur ketinggian bangunan dan kemungkinan mengganggu operasional penerbangan.
Nantinya, mesin bor raksasa ini akan bekerja secara signifikan dengan pengeboran selama 24 jam tanpa henti. Optimalisasi pengeboran pada titik ini rata-rata sebesar 8-10 meter per hari sehingga diharapkan dapat mempercepat pekerjaan di titik ini.