PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai penggarap proyek Kereta Ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jakarta, memastikan bisa mengoperasikan LRT Jakarta secara komersial pada akhir November 2019. Seluruh fasilitas dinyatakan siap.
Proyek LRT Jakarta sebenarnya sudah rampung sejak awal tahun 2019 ini. Namun hingga kini, LRT Jakarta belum dapat beroperasi secara komersial. Salah satu alasannya adalah menunggu rampungnya pengerjaan proyek depo kereta di Stasiun Pegangsaan Dua, Jakarta.
Depo kereta di Stasiun Pegangsaan Dua pun dinyatakan selesai dan siap dioperasikan. Itu artinya, LRT Jakarta tinggal menunggu 3 izin sekaligus terbit, yaitu izin pembangunan, izin operasi sarana, dan izin operasi pra-sarana.
Stasiun Pegangsaan Dua Punya Fasilitas Depo Kereta LRT Jakarta
PT Jakarta Propertindo memutuskan untuk membangun depo LRT Jakarta di Stasiun Pegangsaan Dua, Gading, Jakata Utara. Stasiun Pegangsaan Dua merupakan stasiun LRT Jakarta terbesar dengan luas 12 hektare (ha). Di dalamnya ada fasilitas berita depo untuk perawatan kereta LRT.
Keseluruhan fasilitas depo sudah siap dioperasikan. Depo Stasiun Pegangsaan Dua mampu menampung hingga 96 rangkaian kereta atau 192 kereta. Sementara untuk pengoperasian awal baru ada 8 rangkaian (trainset).
Rute LRT Jakarta
LRT Jakarta yang dibangun Jakpro memiliki lintasan yang pendek, hanya 5,8 km. Menurut rencana, LRT Jakarta akan diperpanjang hingga Dukuh Atas dan masuk ke Tanah Abang.
Sejauh ini, LRT yang sudah siap beroperasi adalah LRT Koridor Kelapa Gading-Velodrom. Berikut rutenya:
Stasiun LRT Pegangsaan Dua (Kelapa Gading)
Stasiun LRT Boulevard Utara
Stasiun LRT Boulevard Selatan
Stasiun LRT Pulomas
Stasiun LRT Equestrian
Stasiun LRT Velodrome (Rawamangun)
Harga Tiket LRT Jakarta Rp 5.000
PT LRT Jakarta telah menetapkan tarif flat sebesar Rp 5.000 untuk layanan LRT Jakarta koridor Kelapa Gading-Velodrome. Penetapan tarif itu diatur berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 34 Tahun 2019 tentang Tarif Angkutan Perkeretaapian Mass Rapid Transit dan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta sudah menyiapkan subsidi untuk LRT Jakarta sebesar Rp 327 miliar. Anggaran tersebut akan digunakan untuk mensubsidi 14.255 penumpang LRT per hari. Adapun jumlah estimasi subsidi yang diberikan sebesar Rp 35.655 per penumpang. Dengan begitu, penumpang LRT cukup membayar tiket dengan harga Rp 5.000 untuk jarak terjauh.
Bayar Tiket LRT Jakarta Bisa Pakai E-Money
Manajemen PT Jakarta Propertindo (Jakpro) memastikan pembayaran tiket untuk transportasi Light Rail Transit (LRT) Jakarta, dapat menggunakan uang elektronik sejenis e-money. Jakpro juga meluncurkan kartu pembayaran single trip LRT dan multi trip LRT. Sehingga, semakin banyak pilihan bagi para pengguna moda transportasi ini.
Beberapa jenis uang elektronik tersebut antara lain JakLingko, E-Money (Bank Mandiri), Brizzi (Bank BRI), Tap Cash (Bank BNI), Flazz (Bank BCA). Sistem transaksi dan pembayaran sama seperti Kereta Rel Listrik (KRL).