Selain Bangladesh, PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA juga akan mengekspor produk kereta buatannya ke Filipina di tahun ini. Jenis kereta yang diekspor bermesin diesel atau Diesel Multiple Unit (DMU). Sekilas, bentuk fisik DMU yang dipesan Filipina mirip dengan Kereta Bandara Soekarno-Hatta maupun Kereta Bandara Minangkabau.
Saat ini, INKA tengah dalam persiapan untuk mengirimkan 2 trainset DMU ke Philippine National Railway (PNR). Adapun ke 2 trainset DMU memiliki konfigurasi masing-masing 3 car (gerbong). Nilai kontraknya sekitar Rp 480 miliar.
Tidak hanya 2 trainset DMU, pihak PNR memesan 4 trainset DMU konfigurasi 4 car. Lalu PNR juga memesan 3 lokomotif serta 15 kereta penumpang. Total nilai kontrak sekitar Rp 800 miliar.
Sebelumnya, 1 trainset yang dipesan oleh PNR telah diuji coba sampai 2.000 kilometer (km) untuk menguji performanya. Uji coba dilakukan di Indonesia karena track di Filipina tak memungkinkan untuk uji kecepatan sampai 100 km per jam.
Saat ini, uji coba performa kereta api tersebut telah sudah melewati 2 tahap, yakni tahap pertama Madiun-Jombang Pulang Pergi (PP) sejauh 180 km, dan Madiun-Surabaya-Bojonegoro PP sepanjang 600 km.
Kereta berwarna putih-biru-hitam itu memiliki kecepatan antara 60-95 km per jam. Namun kereta tersebut dapat dipacu dengan kecepatan hingga 120 km per jam.