Penamaan kereta api di Indonesia cukup unik. Selain unik, ternyata nama kereta api di Indonesia punya makna khusus.
Ya, penamaan kereta api di Indonesia terinspirasi dari banyak hal, sebut saja nama bunga, kota, sungai, gunung, tokoh wayang, kerajaan, hewan, hingga gabungan kata. Misalnya, ada 3 kereta api baru yang beroperasi di Desember 2019 dan namanya cukup unik. Ketiga kereta api tersebut adalah Anjasmoro Ekspres, Dharmawangsa Ekspres, dan Sancaka Utara.
Untuk nama KA Anjasmoro Ekspres yang melayani rute Pasar Senen-Jombang via Yogyakarta ternyata terinspirasi dari nama Gunung Anjasmoro di Jawa Timur. Gunung Anjasmoro memiliki ketinggian 2.282 mdpl dan merupakan pegunungan yang panjang dengan puncak tinggi berada di kawasan Jombang, Jawa Timur.
Sedangkan untuk penamaan KA Dharmawangsa Ekspres yang melayani rute Surabaya Pasar Turi-Pasar Senen ternyata diambil dari salah satu tokoh protagonis dalam wiracarita Mahabharata, yaitu Yudistira. Yudistira mendapatkan gelar Prabu Dharmawangsa dan memiliki julukan Puntadewa. Selain Dharmawangsa, tokoh pewayangan lain yang menjadi nama kereta adalah Bima yang melayani rute Gambir-Malang.
Baca juga: Ada 4 Kereta Baru yang Beroperasi di Akhir 2019, Apa Saja?
Sementara untuk penamaan kereta api (KA) Sancaka Utara yang melayani rute Surabaya Pasar Turi-Gambringan-Solo Balapan-Kutoarjo diambil dari nama sosok ular Sanca yang dapat bertahan di segala keadaan.
Lalu, ada nama kereta api lainnya seperti KA Sembrani. Penamaan KA Sembrani berasal dari hewan mitologi yang diambil dari cerita legenda masyarakat nusantara yaitu menggambarkan seekor kuda bersayap yang dapat terbang dan sangat berani. Dalam cerita pewayangan, kuda Sembrani adalah kuda tunggangan Batara Wisnu.
Untuk nama kereta api yang terinspirasi nama sungai di Indonesia juga ada. Misalnya KA Brantas yang melayani rute Blitar-Pasar Senen via Semarang Tawang terinsipirasi nama Sungai Brantas di Jawa Timur. Ada lagi KA Progo yang pernah melayani rute Lempuyangan-Pasar Senen yang terinspirasi nama Sungai Progo yang mengaliri Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Baca juga: Akan Ada KA Anjasmoro, Layani Rute Pasar Senen-Jombang via Yogyakarta
Terakhir untuk nama KA penggabungan kata biasanya terinspirasi dari daerah yang dilintasi kereta tersebut. Misalnya KA Puwojaya yaitu hasil dari penggabungan kata Purwokerto–Jayakarta. Ada juga KA Bangunkarta yang merupakan gabungan Jombang-Madiun-Jakarta, dan KA Kutojaya penggabungan kata Kutoarjo-Jayakarta.
Jadi, cukup unik bukan penamaan kereta api di Indonesia...