Jejak Trem Batavia: Booming Sistem Mallet di Eropa Muncul Trem Uap



Moda transportasi trem di Batavia mengalami evolusi. Setelah trem kuda yang lahir di tahun 1869, perannya mulai digantikan ke trem uap. Berikut kisah trem uap Batavia.

Cikal bakal hadirnya trem uap Batavia dimulai pada 1 Juli 1879. Saat itu, sebuah trem uap beroperasi untuk pertama kalinya di Belanda dengan melayani rute antara Den Haag dan Scheveningen. Setelah sukses di Belanda, trem uap rencananya akan segera dibangun di Hindia Belanda.

Sebuah surat kabar berbahasa Belanda, Java-Bode, pada 13 April 1880 (halaman 4) memberitakan bahwa:

"Ada kemungkinan bahwa trem uap akan dibangun di Hindia Belanda. Sejauh ini, moda transportasi yang ada hanyalah trem kuda di Batavia," tulis Java-Bode.

Setahun kemudian, konsesi pertama untuk trem uap Batavia akhirnya diberikan kepada perusahaan Dümmler & Co pada 30 Maret 1881. Dümmler & Co tidak lain adalah perusahaan yang menggarap trem kuda di Batavia.

Selain itu, Java-Bode juga memberitakan pada tahun 1881 dan 1882 banyak permintaan konsesi untuk pembangunan trem uap. Misalnya untuk rute Batavia ke Tangerang, Yogyakarta, Buitenzorg (sekarang Bogor), Padang (Sumatera Barat), Surabaya, Pasuruan, dan Aceh.

Khusus untuk konsesi pembangunan trem uap di Batavia, Dümmler & Co diberikan hak untuk membangun trem uap dengan jalur ganda dari Batavia (Kleinen Boom) ke Mesteer Cornelis (sekarang Jatinegara). Hanya saja nantinya, trem uap tidak boleh dijalankan dengan kecepatan lebih dari 15 km per jam.

Dümmler & Co juga harus memberikan 20.000 Golden sebagai modal jaminan. Kontrak akan dibatalkan secara sepihak jika dalam waktu 6 bulan setelah tanggal keputusan, proyek belum juga dimulai. Kemudian pembangunan tidak selesai dalam waktu dua tahun.

Baca Artikel : Mengenang Trem Batavia yang Pernah Berjaya (Bagian 1)

Kritikan Pembangunan Jalur Trem Uap (1882-1883)

Sebuah iklan di surat kabar mengumumkan bahwa layanan trem kuda antara Batavia dan Harmonie akan dihentikan pada tanggal 12 Juni 1882. Ini memberikan jalan bagi trem uap Batavia untuk segera dibangun.

Dikutip indearchipel.com, banyak surat kabar yang memberitakan tentang trem uap baru yang siap menggantikan trem kuda Batavia. Misalnya majalah Samarangsch yang menulis pada 30 Juni 1882:

"Untuk trem uap, (...) 25 lokomotif dari Eropa telah disiapkan dan diharapkan datang secepatnya (ke Batavia)."


Sementara itu, Java-Bode, 27 September 1882 (halaman 5), mengungkapkan kekhawatiran atas proyek trem uap Batavia. Misalnya ada pembicaraan tentang penggusuran rumah di sepanjang jalur trem. Lalu proyek trem uap akan menyebabkan kemacetan lalu lintas. Tidak hanya itu, ada juga kekhawatiran trem uap justru akan menyebabkan kekacauan dan kecelakaan lalu lintas. Penyebabnya karena trem uap bisa melaju dengan kecepatan tinggi hingga 15 km per jam.

(...) Lalu lintas yang aman di sepanjang jalan menjadi tidak mungkin dengan trem uap yang mampu melaju 15 km per jam," tulis Java-Bode.

Java-Bode juga menulis perlu ada jalan alternatif yang mengarah ke Kota. Jika tidak, maka lalu lintas akan menumpuk di Harmonie dan bisa memicu banyak kecelakaan lalu lintas.

Sementara itu, harian Bataviaasch Nieuwsblad pada 21 Maret 1883 (halaman 5) memberitakan pemasangan rel trem uap Batavia berlangsung sangat lambat bahkan digambarkan seperti siput.

Kemudian pada tanggal 5 April 1883, Bataviaasch Nieuwsblad kembali menulis sebuah kritikan tentang pembangunan trem uap yaitu:

"Pemerintah telah mengambil keputusan negatif."

Saat uji coba pertama pengoperasian jalur trem uap dari Batavia menuju Sluisbrug sepanjang 6 km memang berlangsung tanpa kendala. Namun Bataviaasch Nieuwsblad memberitakan beberapa hari kemudian salah satu boiler trem mengalami kebocoran. Bahkan insiden selanjutnya adalah ambruknya konstruksi rel. Oleh karena itu, pengoperasian trem uap Batavia harus ditunda beberapa kali.

Pembukaan Jalur Trem Uap Pertama (1883)

Jalur trem uap Batavia pertama dibuka pada 1 Juli 1883. Adapun rutenya yaitu menghubungkan Kota Tua Batavia hingga Harmonie. Rute tersebut adalah sama dengan jalur trem kuda pertama yang berjalan 14 tahun yang lalu.

Trem uap Batavia perdana beroperasi setiap 15 menit sekali yaitu dari pukul 5:45 pagi hingga 18:30 malam. Sedangkan rute kedua adalah dari Harmonie hingga Kramat yang baru dibuka pada 5 Agustus 1883.

Untuk harga tiket kelas 1 sebesar 25 sen. Sedangkan untuk kelas 2 seperti orang Eropa yang mau duduk di depan harus membayar 20 sen. Sementara itu, untuk penduduk pribumi membayar 15 sen dan harus duduk di kursi belakang kereta.

Pengoperasian trem uap Batavia ternyata jauh lebih murah dibandingkan trem kuda. Bataviaasch Nieuwsblad pada 24 Januari 1885 (halaman 7) menulis:

"Pendapatan perusahaan (trem uap) menunjukkan laba bersih terutama untuk jalur Batavia-Kramat. Keuntungan yang didapat untuk menutupi operasional trem kuda Kramat-Meester Cornelis yang masih berlangsung."


Sementara itu, Bataviaasch Nieuwsblad pada tanggal 14 Januari 1887 memberitakan bahwa pada tanggal 14 Desember 1886 telah terjadi pertemuan pemegang saham Nederlands-Indische Tramweg Maatschappij (NITM) di Amsterdam. Ada 3 rekomendasi yang diusulkan dari pertemuan ini:

1. Trem dengan harga murah yaitu kelas 3 harus ditambah. Sehingga lebih banyak penduduk pribumi yang bisa naik dan menggunakan trem,

2. Perlu adanya tambahan rute yaitu dari Sawah Besar ke Kramat untuk membuka akses menuju Weltevreden (sekarang Gambir),

3. Perjalanan dengan rute pendek harus dikenakan tarif yang lebih murah.

Pada bulan Februari 1891, jaringan trem uap sedikit mengalami perluasan. Salah satunya, ada perpanjangan jalur trem dari Meester Cornelis menuju ke Kampoeng Melajoe atau sekitar 1 km.

Baca Artikel : Mengenang Trem Batavia yang Pernah Berjaya (Bagian 2)

Akhir Perjalanan Trem Uap Batavia


Perjalanan trem uap di Batavia berlangsung hampir setengah abad. Saat trem uap broperasi, sudah ada gagasan untuk segera mengganti ke trem listrik. Gagasan pertama untuk trem listrik di Batavia diajukan pada tahun 1886 atau tak lama setelah beroperasinya trem uap pertama.

Jalur trem listrik pertama akhirnya dibuka pada tahun 1899. Trem listrik tidak datang sebagai pengganti trem uap, tetapi melayani jalur tambahan seperti Harmonie-Dierentuindi yang merupakan percabangan dari jalur trem uap Batavia-Harmonie-Meester Cornelis. Perusahaan Trem Listrik Batavia atau Bataviashe Tramweg Maatschappij (BETM) didirikan. BETM ini yang kemudian menjadi pesaing NITM.



Pada tahun-tahun berikutnya, BETM memasang lebih banyak jalur trem listrik dan menggunakan teknologi lebih modern daripada trem uap yang dikelola NITM. Namun saat itu, NITM masih mampu bertahan karena melayani jalur-jalur strategis seperti Batavia menuju Weltevreden.

Hampir setiap tahun elektrifikasi jalur trem uap Batavia dibahas dan dinegosiasikan. Di tahun 1920-an, NITM dan BETM menjajaki banyak kerja sama. Bahkan pada tahun 1930, kedua perusahaan tersebut bergabung menjadi Bataviaasche Verkeers-Maatschappij (BVM). Hal ini menandakan elektrifikasi jalur trem uap dimulai 1930 dan bisa selesai seluruhnya pada Februari 1934. NITM telah mengakhiri era trem uap Batavia setelah 49 tahun beroperasi.
Wiji Nurhayat

Wiji Nurhayat - Blogger yang menyukai perkembangan perkeretaapian di Indonesia, maniak trading & investasi, serta badminton lover.

Posting Komentar

Thanks for reading! Suka dengan artikel ini? Please link back artikel ini dengan sharing buttons di atas. Thank you.

Lebih baru Lebih lama