Kementerian Perhubungan sudah menargetkan proyek jalur ganda kereta api (KA) lintas selatan yang menghubungkan Solo-Surabaya akan rampung sepenuhnya di akhir 2020. Jalur ganda kereta lintas Solo-Surabaya masuk dalam Proyek Strategis Nasional yang terbagi menjadi tiga bagian, yakni Kedungbanteng-Madiun (57 km), Madiun-Jombang (84 km), dan Jombang-Mojokerto (24 km).
"Selesai akhir tahun depan (2020)," tegas Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Jakarta, Rabu (11/12).
Saat ini, Kemenhub sudah merampungkan pengerjaan sekaligus mengoperasikan jalur ganda lintas selatan KA antara Madiun Kedung Banteng, Segmen Babadan-Geneng sepanjang 28,7 km. Sebelumnya, jalur ganda antara Jombang-Madiun untuk segmen Baron-Nganjuk-Babadan sepanjang 50,9 km sudah beroperasi sejak Maret 2019 lalu.
Baca juga: 2 Rangkaian Kereta Jenis Diesel Multiple Buatan INKA Tiba di Filipina
Selain membangun jalur ganda kereta, pada ruas Madiun-Kedung Banteng, Kemenhub juga membangun 5 stasiun baru, 37 jembatan baru, 39 unit box culvert, melakukan pekerjaan persinyalan, dan telekomunikasi. Kelima stasiun yang dibangun adalah Stasiun Barat, Stasiun Geneng, Stasiun Paron, Stasiun Kedunggalar, dan Stasiun Walikukun.
Budi Karya menyatakan dengan adanya jalur ganda Solo-Surabaya akan meningkatkan kapasitas dan frekuensi perjalanan kereta menjadi dua kali lipat. Saat ini saja, jalur KA Jombang-Madiun termasuk jalur yang padat. Dalam sehari dilalui sekitar 118 KA dengan rincian 56 KA melalui jalur Kertosono-Madiun dan 62 KA melalui jalur Jombang-Kertosono.
"Oh iya lanjut terus, pokoknya yang namanya double track itu Jakarta sampai Surabaya mesti jalan karena memang itu punya fungsi kecepatan dan safety. Makin hari makin banyak masyarakat membutuhkan KA. Jarak Solo-Surabaya-Jakarta kalau sudah double track bisa ditingkatin nah kalau itu ditingkatin pemakaian jalan umum berkurang," ucapnya.