Korea Selatan atau Korsel disebut-sebut tertarik untuk menggarap 4 proyek kereta di Indonesia. Penasaran apa saja? simak ulasannya di sini.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku antusias atas keinginan Korsel untuk menggarap 4 proyek kereta di Indonesia. Salah satu yang proyek kereta yang paling diminati adalah LRT Bali.
Baca Artikel: Asyik! Kereta Cepat Jakarta-Bandung Ditargetkan Beroperasi Akhir 2022
Selain itu, ada juga pembicaraan peluang kerja sama dengan Korsel untuk proyek MRT Jakarta fase 4, yang rencananya memiliki rute Fatmawati-Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Kemudian proyek kereta lainnya yang diminati adalah kereta api batu bara di Sumatera bagian Selatan dan jalur kereta api di Kalimantan Tengah.
"Kami menyambut baik keinginan pihak Korsel untuk terlibat dalam pembangunan kereta api di Bali dan Jakarta," kata Budi Karya dalam keterangan tertulis, Kamis (17/6/2021).
 |
| Ilustrasi LRT Jakarta/Dok: Jakpro |
Korsel Minati Proyek LRT Bali
Budi Karya menjelaskan, saat ini Pemprov Bali telah bekerja sama dengan Korsel melalui Korea National Railway untuk menyusun kajian prastudi kelayakan (pre feasibility study) LRT Bali. Kajian ini berisikan rencana pembangunan LRT dengan rute Bandara Ngurah Rai-Seminyak sepanjang 9,46 km.
Hasilnya, proyek LRT Bali, berdasarkan hasil kajian tersebut dibagi menjadi dua fase yaitu, Fase 1-A rute Bandara - Stasiun Central Park sepanjang 5,3 KM dan Fase 1-B rute Stasiun Central Park-Seminyak sepanjang 4,16 km.
Baca Artikel: Jokowi Usai Jajal LRT Jabodebek: Nyaman dan Nyaris Tanpa Suara
Selain itu, proyek LRT Bali fase kedua juga ikut dikaji, yaitu untuk rute Seminyak-Mengwitani. Rencana LRT di Bali saat ini akan menunggu restu Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) untuk memasukkan moda transportasi ini ke dalam Rencana Mobilitas Perkotaan.
"Sesuai saran dari Bappenas, kami masih harus menunggu Bappenas menyelesaikan penyusunan Rencana Mobilitas Perkotaan di akhir tahun 2021," kata Budi Karya.
 |
| Kereta MRT Jakarta/Dok: MRT Jakarta |
Korsel Lirik Proyek MRT Jakarta Rute Fatmawati-Taman Mini
Pihak Korsel juga berkeinginan untuk bekerja sama dalam proyek pembangunan MRT Jakarta Fase 4 rute Fatmawati-TMII. Rute ini hadir sesuai hasil kajian prastudi kelayakan (pre feasibility study) yang dilakukan PT MRT Jakarta pada tahun 2020.
PT MRT Jakarta sendiri saat ini sedang menawarkan pembangunan rute Fatmawati-TMII untuk dikerjasamakan dengan skema KPBU. Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar mengatakan pihaknya akan mulai melakukan market sounding dan pencarian dana tahun ini.
Pihaknya akan menawarkan paket-paket pembangunan MRT Jakarta rute Fatmawati-Taman Mini kepada swasta yang berminat untuk bekerja sama. Selain itu akan ada juga penerbitan obligasi untuk membiayai proyek ini.
Baca Artikel: Intip Teknologi dan Kecanggihan CR400AF, Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Adapun proyek MRT Fatmawati-Taman ini ditaksir akan menelan biaya sebesar Rp 25 triliun hingga Rp 28 triliun. Rencananya proyek bisa dimulai 2022 dan selesai 2027.
"Pra feasibility study sudah dilakukan, feasibility study-nya akan kita lakukan tahun ini dan melakukan desain. MRT Fatmawati-TMII berdasarkan pre feasibility study diperkirakan sekitar Rp 25-28 triliun," ujar William.
 |
| Ilustrasi kereta api batu bara/Dok: KAI |
Proyek Kereta Api di Sumatera Selatan dan Kalimantan Tengah
Selain kedua rencana kerja sama tersebut, pertemuan juga membahas rencana proyek lainnya. Korsel juga tertarik untuk melakukan kerja sama dalam pengembangan jalur kereta api.
Pertama adalah jalur kereta api angkutan batubara di Sumatera bagian selatan, tepatnya di Lahat - Tarahan. Kemudian proyek kedua yang dilirik adalah jalur Kereta Api di Kalimantan Tengah dengan rute Purukcahu - Bangkuang.