Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menargetkan akan mengoperasikan KA Makassar-Parepare pada 2022 mendatang. Sekretaris Provinsi Sulsel, Abdul Hayat Gani mengatakan, pembangunan rel KA Makassar - Parepare yang dibangun sejak 2015 lalu ditargetkan dapat rampung akhir 2021 ini.
"Kita harapkan rampung 100 persen tahun ini agar kita bisa mulai operasikan di tahun depan," katanya seperti dikutip, Senin (23/8/2021).
Baca Artikel: Asal Usul Proyek Kereta Api Pertama di Sulawesi
Dalam pembangunan KA Makassar-Parepare memiliki banyak kendala, salah satunya soal pembebasan lahan di Kabupaten Pangkep dan Kabupaten Maros. Hanya saja berkat kerja sama antara Pemprov Sulsel, Pemkab Pangkep, Maros, Barru dan Parepare, dapat menyelesaikan masalah tersebut tanpa ada pihak yang dirugikan.
Jalur KA Makassar-Parepare direncanakan mempunyai 23 stasiun sebagai lokasi pemberhentian. Proyek ini sudah dimulai sejak 18 Agustus 2014.
Dalam dokumen Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), proyek KA Makassar-Parepare memiliki panjang jalur rel 144 km. Proyek ini merupakan bagian dari jaringan kereta api Trans Sulawesi yang akan menghubungkan seluruh Pulau Sulawesi.
Beroperasinya jalur KA Makassar-Parepare akan menimbulkan dampak berganda bagi pemerintah, lingkungan bisnis, serta masyarakat. Pemerintah akan mendapatkan keuntungan dalam pengurangan kemacetan lalu lintas dengan adanya perpindahan transportasi logistik ke kereta api, bisnis akan mendapatkan keuntungan yang signifikan dari efisiensi biaya pengangkutan barang dan masyarakat akan mendapatkan keuntungan dari transportasi penumpang yang lebih baik.
Baca Artikel: Menhub soal KA Bandara YIA Belum Beroperasi: Yogyakarta Masih Zona Merah
Jalur tersebut akan menghubungkan pelabuhan-pelabuhan utama di Makassar seperti Pelabuhan Garongkong dan Makassar New Port (MNP), karena fungsinya untuk mendukung badan usaha dalam terkait dengan pergerakan barang dan angkutan penumpang. Selain itu, konektivitas jalur kereta api akan menarik calon investor ke Sulawesi Selatan sebagai kawasan bisnis yang prospektif.
Sementara itu, pemenang lelang dari proyek ini adalah PT Celebes Railway Indonesia (CRI) yang merupakan konsorsium antara PT PP (Persero)-PT Bumi Karsa-PT China Communications Construction Engineering Indonesia-PT Iroda Mitra.
Ilustrasi proyek KA Makassar-Parepare/Dok: Djoko Setijowarno |
Proyek KA Makassar-Parepare Mendapatkan Pendanaan Rp693 Miliar
Pada tahun 2021 ini, PT CRI resmi menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman Berjangka Senior dengan PT Indonesia Infrastructure Finance, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dan Perjanjian Line Fasilitas Pembiayaan Sindikasi dengan PT Bank Syariah Indonesia/BSI Tbk.
Direktur Wholesale Transaction Banking BSI, Kusman Yandi mengatakan pinjaman perjanjian itu senilai Rp 693,83 miliar dengan skema musyarakah mutanaqisah (MMq). Sedangkan total keseluruhan pembiayaan proyek senilai Rp 1 triliun.
Pembiayaan ini akan dilakukan dalam dua tahap. Pertama untuk membiayai konstruksi, pengujian dan uji coba, serta penyelesaian Emplasemen Stasiun Pelabuhan Garongkong sebagai salah satu bagian dari Prasarana Perkeretapian Segmen B dan Prasarana Perkeretaapian Segmen F dari jalur kereta api Makassar-Parepare.
Kedua untuk membiayai bunga selama masa konstruksi, dengan menggunakan skema konvensional maupun syariah.
Baca Artikel: Pemerintah akan Suntik Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rp8,4 Triliun
Ilustrasi proyek KA Makassar-Parepare/Dok: Djoko Setijowarno |
Proyek KA Makassar-Parepare akan Pakai Kereta Cepat?
PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA baru-baru ini mengumumkan bahwa pihaknya bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan beberapa perguruan tinggi serta perusahaan tengah mempersiapkan untuk membuat kereta cepat yang mampu melaju di atas 200 km per jam. akan digunakan untuk KA Makassar-Parepare?
Direktur Teknologi dan Komersial INKA Agung Sedaju mengumumkan hal tersebut dalam seminar online bertajuk “Kesiapan Jalur Kereta Makassar-Parepare”.
"Secara teknologi sendiri INKA sudah siap untuk membuat sarana kereta api cepat Makassar-Parepare ini yang sedang dikolaborasikan dengan BPPT. Kami siap mengoperasikan kereta cepat produk anak negeri dengan diketuai oleh BPPT, dengan teknology hybrid battery pada tahun 2022," sebutnya.
Baca Artikel: Deretan Produk Kereta INKA yang Laku di Pasaran Internasional
Sementara itu, Direktur Pusat Teknologi Sistem dan Prasarana Transportasi BPPT, Muljadi Sinung Harjono, mengungkapkan BPPT menargetkan produksi prototype kereta cepat sudah dimulai pada 2020 lalu dengan menyelesaikan target DR&O (design requirement and objective) atau pre-spesifikasi teknis. Sedangkan untuk basic & manufacture design selesai pada tahun ini. Di tahun 2022, BPPT menargetkan bisa membangun sarana prototype kereta cepat.
“Setelah prototype tersebut jadi, setelah akhir 2022, harapannya prototipe tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bagian armada kereta api penumpang yang dapat memenuhi kebutuhan lapangan,” tegas Muljadi.